Hot Todays

Selasa, 15 Januari 2013

Jamur Terbesar di Dunia



Percayakah kamu bahwa organisme terbesar di dunia adalah jamur? Ditemukan Jamur Terbesar Di Dunia Sepanjang 5,6 kilometer. Organisme hidup yang paling besar ditemukan para ahli di hutan kuno Amerika. Jamur raksasa Oregon memiliki ukuran panjang hingga 5,6 kilometer. 

Armillaria ostoyae atau lebih dikenal sebagai jamur madu dimulai hanya dari satu spora yang begitu kecil jika dilihat tanpa mikroskop.

Namun jamur ini telah berkembang di hutan yang diperkirakan berusia 2400 tahun dan kemudian membunuh pepohonan. Jamur itu telah menyelimuti 880 hektar Malheur National Forest di timur Oregon.

Jamur raksasa ini digambarkan sepanjang 5,6 kilometer dan telah menyebar menjadi tiga kali lipatnya ke dalam tanah.

Jamur ini telah menyelimuti wilayah sama besar dengan 1665 kali lapangan sepak bola.
Penemuan ini muncul setelah Catherine Parks, seorang ilmuwan di Pacific Northwest Research Station di La Grande, Oregon yang mendengar kematian pohon besar yang terus berlanjut dari akar ke akar di sebelah timur hutan kota Prairie.



Dengan menggunakan foto udara, Parks melihat bahwa area dipenuhi dengan pepohonan yang sekarat. Dia kemudian mengidentifikasi jenis jamur dalam tes DNA.
Ia membandingkan unsur dari 12 jamur dan dia melihat bahwa 61 sampel berasal dari organisme yang sama. Ini berarti telah ada satu jamur yang berkembang begitu besar dari apa yang pernah dibayangkan manusia.

Satu-satunya bukti di permukaan dari jamur ini adalah munculnya bulatan berwarna keemasan saat musim gugur yang disertai hujan. “Mereka bisa dimakan namun bukan jenis makanan yang terbaik,” kata Tina Dreisbach, seorang biotani dan ahli ilmu jamur di US Forest Service in Corvallis, Oregon.

“Saya akan menaruh begitu banyak mentega dan bawang di atasnya.”
Jika menggali ke dalam akar dari pepohonan yang telah mati, maka akan tampak seperti lukisan karet putih. Ini merupakan lapisan dari mycelium yang menggambarkan cairan dan karbohidrat dari pepohonan yang memberi makan jamur.

Tahun 1992, armillaria ostoyae ditemukan di kota Washington di mana menyelimuti 1500 area di dekat Gunung Adam sehingga membuat makhluk ini menjadi benda hidup paling besar sebelumnya.

“Kami memutuskan untuk mencari salah satu yang lebih besar dari pada klaim sebelumnya,” kata Gregory Flip, profesor asosiasi proteksi hutan terintegrasi di Oregon State University, serta ahliArmillaria.

“Belum ada ukuran sebelumnya dengan teknik ilmiah apapun yang menunjukkan tumbuhan atau hewan lebih besar dari benda ini.”

Dia mengatakan bahwa peneliti ingin mempelajari kontrol dari Armillaria karena telah membunuh pepohonan. Namun mereka menyadari bahwa proses itu telah berlangsung selama beberapa tahun di alam. ( suaramedia.com )

Minggu, 15 April 2012

Rabu, 04 April 2012

Kisi-kisi Ujian Nasional (UN) Biologi 2012

Kisi-kisi Ujian Nasional (UN) Biologi 2012. Silahkan Download Di sini 

Sabtu, 24 Maret 2012

Seranggar Tomcat + Pencegahan


Serangga Tomcat? Ini bukan serangga hasil perkawinan antara tom cruise dan katie holmes lho..tapi ini serangga yang berbahaya yang akhir-akhir ini menyerang warga jawa timur dan di sekitarnya. Pemberitaan mengenai serangga Tomcat ini sedang gencar. Korban yang terkena cairan beracun dari tubuh serangga sejenis kumbang ini semakin banyak. Ngeri yaa. Sebenarnya apa sih serangga Tomcat itu?

Tomcat (rove beetle=Inggris). Serangga Tomcat adalah serangga genus Paederus. Ciri khas Paederus adalah memproduksi toksin yang disebut paederin. Toksin tersebut menjadikan kulit melepuh seperti mengalami luka bakar dan mengeluarkan cairan. sebenarnya dikenal masyarakat pedesaan sebagai Semut Kanai atau Semut Kayap. Diberi julukan lain Tomcat sebab bentuknya sepintas seperti pesawat tempur Amerika, Tomcat F-14.

Tomcat memiliki warna perut yang mencolok, sebagai pertanda bahwa ia memiliki racun. Racun Tomcat bernama Hemolimfi, dan mengandung toksin yang bernama paederin. Konon, ia 12 kali lebih berbahaya dari bisa ular kobra.

Seseorang yang kulitnya terkena racun tersebut, bisa mengalami iritasi, kulit melepuh, bengkak dan merah.


Ciri Tomcat adalah, kepala warna hitam, dada dan perut berwarna oranye, serta memiliki sayap kebiruan.

Karena memiliki sayap inilah, Tomcat bisa mengikuti angin yang saat ini sedang musim bertiup kencang, hingga tersebar luas.

Habitat hidupnya adalah di lahan pertanian, dan ia adalah perusak tanaman pertanian misalnya padi. Populasinya meningkat menjelang berakhirnya musim hujan

Seperti halnya serangga yang lain, Tomcat juga tertarik pada cahaya lampu. Inilah yang menyebabkan banyak Tomcat yang masuk ke dalam rumah warga pada malam hari, dan menyebabkan penghuninya terkena racun.

Pencegahan
Pencegahan agar Tomcat tidak masuk ke dalam rumah sebenarnya mudah, yaitu menutup semua jalan masuk kumbang ini, sebelum menghidupkan lampu di malam hari.

Satu lagi, agar tidak terkena racunnya, sebaiknya tidak memencet tubuh serangga kecil ini, sebab racunnya akan keluar jika tubuhnya pecah.

Yang perlu diperhatikan adalah, sebaiknya tidak mengoleskan pasta gigi, minyak tawon, atau obat lain yang tidak disarankan oleh dokter, pada kulit yang terkena racun Tomcat.

Cukup aliri dengan air, serta sabuni kulit tersebut agar racunnya tidak lama bereaksi dan terbuang bersama aliran air.

Minggu, 26 Februari 2012

Apakah Penyebab Seseorang Beruban?


Mengapa seseorang bisa beruban, walaupun masih muda? Uban memang merupakan salah satu gejala penuaan. Namun saat ini, anak SMA pun sudah banyak yang beruban. Bahkan, si uban tersebut dengan pedenya sudah menjulur-julur keluar dari antara rambut hitamnya. Bila tak lebih dari 10 lembar sih, Anda mungkin akan langsung mencabutnya. Tetapi bila uban Anda sudah mulai menyemak meski usia Anda baru awal 30-an, tentu Anda hanya bisa pasrah.Ada beberapa hal yang menyebabkan mengapa kita sekarang lebih cepat beruban. Ada faktor-faktor yang tak dapat dicegah, namun ada pula yang masih bisa diatasi. Anda mungkin tahu beberapa di antaranya:

Usia. Faktor “U” memang tidak bisa ditolak; maka jangan menunjukkan sikap denial bila Anda mengalaminya. Siklus pertumbuhan rambut terjadi setiap 3-6 tahun, kata Paradi Mirmirani, MD, seorang ahli dermatologi di Vallejo, CA. Ketika rambut Anda tumbuh dalam setiap siklus, cenderung semakin ada yang salah dengan pigmennya. Sebagian orang bisa saja melalui tujuh atau delapan siklus sebelum mereka mengamati ada uban yang muncul. Menurut Mirmirani, pasiennya kebanyakan sudah mulai beruban di usia 30-an, namun ada juga yang sudah beruban di usia 8 atau 9 tahun! Nah, keuntungannya, meskipun uban merupakan salah satu tanda penuaan, Anda masih bisa menutupinya dengan mengecat rambut.

 

Genetik. Fenomena tubuh Anda sebagian Anda dapatkan dari orangtua, termasuk dalam hal warna rambut. Jika salah satu dari orangtua Anda cepat beruban, maka Anda pun cenderung mengalami hal yang sama. Faktor genetik memang memegang peran penting mengenai kapan Anda akan kehilangan pigmen. “Kalau kedua orangtua Anda mendapatkan uban secara prematur, maka Anda pun bisa lebih cepat beruban daripada teman-teman (seusia) Anda,” papar Carolyn Jacob, MD, ahli bedah kosmetik dan dermatologis di Chicago. Dan, orang yang rambutnya hitam legam cenderung lebih cepat beruban daripada yang warna rambutnya kecoklatan atau pirang.

Merokok. Beberapa studi observasi dalam skala kecil menemukan hubungan antara merokok dan tumbuhnya uban, demikian menurut Mirmirani. Penyebabnya kemungkinan adalah radikal bebas yang diproduksi ketika seseorang merokok. Seperti kita tahu, asap rokok juga bisa menyebabkan tumbuhnya keriput dan gigi yang menguning. “Begitu banyak pengaruh membahayakan dari merokok, saya yakin uban juga salah satu di antaranya,” katanya.

Stres. Stres yang dialami dari hari ke hari mungkin tidak mempengaruhi warna rambut Anda, tetapi rasa gelisah atau tegang yang sangat kuat bisa menyebabkannya. Belum ada penjelasan dari ilmu pasti mengenai hal ini, namun Mirmirani mengatakan bahwa peristiwa besar yang stressful bisa memberikan pengaruh fisiologis. Hal ini kemudian bisa saja menimbulkan perubahan dalam pigmentasi dan siklus rambut.

Kondisi medis. Kasusnya mungkin terbilang jarang, namun kondisi metabolik tertentu, kekurangan beberapa zat nutrisi, dan kelainan genetik juga bisa menyebabkan rambut beruban. Selain itu juga ada beberapa pengobatan kemoterapi untuk pasien kanker yang dapat mempengaruhi mekanisme pembuatan pigmen. Meskipun begitu, Anda tidak perlu khawatir. Setelah pengobatan usai, rambut Anda akan kembali ke warna aslinya

Udang Raksasa


Ada penemuan terbaru, yaitu udang raksasa, atau ilmuwan menyebutnya “Supergiant Crustacea”. Ini bukan lobster tapi udang. Ditemukan di Palung Kermadec, perairan Selandia Baru, di kedalaman 7 kilometer pada Kamis, 2 Februari 2012. Hewan yang masuk tipe Amphipod, jenis udang-udangan atau crustacea yang hidup tanpa karapas, itu memiliki panjang 34 sentimeter atau 10 kali lebih besar dibandingkan udang pada umumya yang memiliki panjang 2-3 sentimeter.

Alam Jamieson, dari Laboratorium Kelautan di University of Aberdeen, menjelaskan temuan ini. "Udang ini hampir menyerupai kecoa yang berkaki panjang,” katanya. "Saya berpikir sejenak, hewan apa itu? Amphipod ini jauh lebih besar dari yang pernah saya perkirakan."


Hewan langka itu ditemukan dengan menggunakan sebuah logam perangkap yang dilengkapi kamera berlapis kaca safir untuk melindungi dari arus laut dalam. Dalam penjelajahan bawah laut, tim ilmuwan University of Aberdeen, Skotlandia, dan National Institute of Water and Atmospheric Research (Niwa), Selandia Baru, berhasil membuat tujuh spesimen masuk ke perangkap logam itu, sementara sembilan lainnya hanya tertangkap kamera .

Kemudian spesimen terbesar dibawa ke kapal untuk diukur. Hasil tangkapan kamera menunjukkan hewan itu memiliki panjang 34 sentimeter, namun ketika diukur ulang, panjangnya 28 sentimeter.

Amphipoda biasanya hidup di wilayah laut dalam seperti palung, lembah, dan dasar laut. Hewan ini juga mampu hidup hingga kedalaman 11 kilometer atau hampir mencapai dasar laut. Hewan-hewan kecil dengan pergerakan aktif biasa ditemukan di laut dalam yang tekanan arusnya dapat mencapai ribuan kali lebih kuat dibanding permukaan laut. Mereka umumnya berukuran 2-3 sentimeter. Kebanyakan ditemukan di wilayah Antartika.

Nama Supergiant awalnya diberikan saat penemuan spesimen serupa pada 1980 di pantai Hawai. Saat itu udang yang ditemukan ukurannya 10 sentimeter. Dr Ashley Roden dari Niwa berkata, “Semakin Anda mencarinya, maka Anda akan semakin menemukannya”. “Bagi hewan sebesar itu, dengan jarak waktu penemuan yang sangat lama, menunjukkan banyaknya spesimen di laut Selandia Baru yang tidak kita ketahui,” ujar Roden.

Ilmuwan dikejutkan dengan banyaknya penemuan bawah laut. Hal tersebut memberikan pemahaman baru bahwa laut dalam yang selama ini disebut sebagai tempat yang dingin, gelap, dan memiliki tekanan yang tinggi, di dalamnya terdapat keanekaragaman makhluk hidup. Selain Amphipod, mereka juga menemukan jenis hewan lainnya bernama Isopod yang disebut “Snailfish”, yang hidup di kedalaman 7,7 kilometer.

Sumber : Tempo interaktif

Jumat, 17 Februari 2012

Praktikum Perhitungan Populasi Jamur Tanah Dengan Metode Plat Pengenceran (Dilution Plate Methode, Total Plate Count)




I.      TUJUAN

*      Untuk membandingkan populasi jamur di tanah dengan berbagai tingkat kandungan bahan organik.

II.      TEORI

Fungi (jamur adalah sel mikroskopis yang tumbuh memanjang seperti benang yang dikenal dengan hypa. Diameter hypa hanya beberapa µm, tetapi dapat tumbuh memanjang hingga mencapai beberapa meter. Beberapa fungi hanya bersel satu seperti ragi. Hypa yang tumbuh membentuk masa disebut mycelium atau tebal menyerupai kawat dan disebut sebagai rhizomorphs yang tampak seperti akar.
Fungi terdiri dari kapang dan khamir. Fungi atau cendawan adalah organisme heterotrofik, mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang terlarut mereka di sebut saprofit. Saprofit menghancurkan sisa- sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikanya menjadi zat- zat kimia yang lebih sederhana yang kemudian di kembalikan ke dalam tanah dan selanjutnya meningkatkan kesuburanya. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan kita bilamana mereka membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan- bahan lain. Fungi atau kapang adalah mempunyai dinding sel yang kaku dan berbentuk uniseluler atau multiseluler sebagian mempunyai ukuran yang mikroskopis sedangkan yang lainnya mempunyai ukuran yang cukup besar  seperti jamur merang. Tidak seperti algae, fungi tidak mengandung klorofil sehingga tidak berfotosintesis. Fungi tidak menelan makanannya tetapi harus berupa nurient yang larut  agar dapat diabsorpsi. Fungi yang multiseluler menghasilkan filamen yaitu struktur mikroskopis seperti benang yang disebut hifa. Kumpulan hifa disebut miselium. Fungi uniseluler yang terkenal adalah ragi (yeast), dengan berbagai bentuk seperti bulat hingga oval, elips hingga ke bentuk filament.  Fungi sudah tidak asing lagi bila kita lihat misalnya warna biru dan hijau pada buah jeruk dan keju warna putih seperti bulu pada roti, jamur di lapangan dan hutan.
Fungi memperbanyak diri dengan cara aseksual dan seksual. Perbanyakan diri dengan cara aseksual dilakukan dengan membentuk spora, berkuntum atau fragmen. Spora-spora tersebut terlepas melalui konstriksi. Berdasarkan kedudukanya spora yang terbentuk di ujung hifa disebut konidiospora, sedangkan yang terbentuk di sporangium disebut sporangiospora. Perbanyakan diri aseksual pada fungi berkuntum tidak dilakukan dengan membentuk spora, tetapi dengan membentuk tunas. Perbanyakan diri aseksual dapat juga dilakukan.    
Berdasarkan sumber perolehan energinya, jamur tanah dikelompokkan menjadi 3 group fungsional:
1.      Pengurai
2.      Mutualist
3.      Patogen
Faktor lingkungan seperti pH tanah, pupuk anorganik, kandungan bahan organic, dan kelembaban tanah merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan fungi. Fungi terdapat pada semua jenis tanah yang bereaksi masam. Meski demikian, ada juga fungi yang berada pada tanah netral atau tanah alkalis. Pemberian pupuk anorganik dapat merubah populasi fungi di dalam tanah, contoh : pemupukan dengan garam ammonium. Dalam hal ini ammonium teroksidasi membentuk nitrat dan ion nitrogen yang mengakibatkan penurunana pH tanah.
Pengertian bahan organic tanah tidak sama dengan pengertian bahan organic  di dalam tanah. Bahan organic di dalam tanah tidak seluruhnya tercakup sebagai  bahan organic tanah (BOT).  Bahan organik yang berasal dari sisa tumbuhan dan sisa hewan yang belum terurai atau pengurainya belum sempurna disebut sebagai serasah atau bahan organik. Bahan organic yang terdapat di dalam tanah terutama berasal dari sisa-sisa jaringan tanaman yang umumnya mengandung karbohidrat dari bentuk monosakarida hingga polisakarida, lignin, dan senyawa-senyawa yang mengandung N  (proten, asam amino, purin dan pirimidin), lemak dan sejenisnya serta beberapa mineral. Penambahan bahan organic ke dalam tanah akan meningkatkan jumlah dan aktifitas bakteri tanah. Penambahan bahan organik tersebut tidak saja akan menambah sumber karbon dan energi bagi bakteri, tetapi juga akan memperbaiki lingkungan fisik tanah yang lebih nyaman bagi kehidupan bakteri.
Tanah, terutama yang banyak mengandung bahan organik adalah habitat yang baik untuk jamur. Di tanah dengan aerasi baik dan yang diolah, populasi jamur akan melebihi populasi mikroba lain. Jamur bukan penghuni tanah utama, tetapi biomassa jamur mendominasi biomassa mikroba tanah lain karena ukuran jamur lebih besar daripada mikroba lain dan memiliki jaringan miselium.
Perhitungan mikroba tidak langsung dengan metode plat pengenceran digunakan untuk menghitung populasi jamur tanah, namun metode ini kurang memuaskan karena tidak mampu membedakan koloni yang berasal dari spora dan hifa. Koloni yang berasal dari spora atau bentuk istirahat (dorman) lainnya mewakili jamur yang tidak aktif, sedangkan koloni yang berasal dari miselium berada dalam keadaan aktif bermetabolisme pada saat pengambilan contoh tanah.

III.      ALAT DAN BAHAN
*      Contoh tanah rhizosfer.
*      Pipet steril 1.0 ml dan 10ml, tabung reaksi steril 8 ml, petridish steril, gelas objek dan gelas penutup
*      Medium Potato Dextose Agar (PDA).
*      Larutan Streptomisin (300 mg streptomisin di dalam 100 ml air). Satu ml streptomisin  ditambahkan pada 100 ml media pada suhu 45-50oC.

IV.      CARA KERJA

1.      satu gram tanah dicampur dengan 9 ml akuades sehingga didapatkan suspensi tanah dengan pengenceran 10-1 dan kocok selama 5 menit. Tambahkan 1 ml suspensi 10-1 ke dalam 9 ml akuades (10-2).  Lakukan pengenceran sampai 10-7.
2.      Pindahkan masing-masing 1/2 ml dari pengenceran 10-3 & 10-4 ke dalam petridish steril yang berbeda.
3.      Tuangkan media PDA yang telah diberi antibiotik. Campurkan media dengan suspensi tanah dengan menggoyangkan petridish.
4.      Inkubasikan selama 3-7 hari, amati morfologi koloni yang meliputi warna, bentuk dan ukuran koloni. Tentukan jumlah koloni dari setiap bentuk koloni yang berbeda dan hitung populasi total.
5.      Ambil koloni jamur pindahkan ke gelas obyek dan amati morfologi miselium jamur yang ada.
6.      Pindahkan koloni ke plat agar atau agar miring PDA untuk mendapatkan biakan murni.

V.      HASIL PENGAMATAN

Kandungan Bahan Organik
Jenis Jamur berds.karakteristik koloni
Populasi Jamur
(CPU/gr)


10-3
10-4
  Rhizosfer
1. Tipis, putih susu, bulat.
39
38

Populasi total jamur
77 x 103

Jadi, jumlah jamur per gram tanah adalah :
- pengenceran 10-3 → 39 : 10-3 = 39 x 103
- pengenceran 10-4 → 38 : 10-4 = 38 x 104     

VI.      PEMBAHASAN

Pada percobaan penghitungan populasi jamur tanah dengan metode plat pengenceran. Untuk mengisolasi jamur tanah pengenceran yang digunakan adalah pengenceran 10-4 dan 10-5. Pengenceran ini dimaksudkan untuk agar partikel-partikel tanah tidak ikut. Pada penentuan populasi jamur tanah media agar yang digunakan adalah PDA yang telah diberi antibiotik. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan suatu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat, karena dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Media yang digunakan dalam isolasi ini harus sesuai dengan mikroorganisme yang akan kita ketahui populasinya. Karena kalau tidak sesuai agarnya maka mikroorganisme tidak akan tumbuh. Jika sel-sel tersebut tertangkap oleh media padat pada beberapa tepat yang terpisah, maka setiap sel atau kumpulan sel yang hidup akan berkembang menjadi suatu koloni yang terpisah, sehingga memudahkan pemisahan selanjutnya.
Bila digunakan media cair, sel-sel mikroba sulit dipisahkan secara individu karena terlalu kecil dan tidak tetap tinggal di tempatnya. Akan tetapi bila sel-sel tersebut di pisahkan dengan cara pengenceran, kemudian di tumbuhkan dalam media padat dan di biarkan membentuk koloni, maka sel-sel tersebut selanjutnya dapat diisolasi dalam tabung-tabung reaksi atau cawan petri yang terpisah.
Jumlah jamur dapat mendominasi didalam tanah dibandingkan dengan mikroorganisme yang lain. Disebabkan jamur mempunyai ukuran yang relatif besar. Namun, pada media yang digunakan dalam praktikum jamur tidak dapat tumbuh dengan optimum. Hal ini dapat disebabkan karena antibiotik untuk mencegah adanya mikroorganisme lain tumbuh pada media tidak bekerja secara mksimal sehingga ada bakteri dan mikroorganisme lain yang tumbuh pada media PDA ini. Sehingga pertumbuhan jamur pun terhambat.
Dari hasil penuangan suspensi tanah kedalam petridish didapat koloni jamur, dimana terdapat koloni yang berukuran kecil yang terpecah-pecah. Didalam koloni tersebut terdapat warna putih yang menunjukan jamur yang mempunyai hifa.

VII.      KESIMPULAN

1.      Metode plat agar sering digunakan untuk menghitung populasi jamur tanah walaupun metode ini kurang memuaskan.
2.      Metode ini tidak mampu membedakan asal koloni apakah dari spora atau hifa. Namun dapat diketahui koloni yang berkembang pada media berasal dari spora atau bentuk istirahat (dorman) lainnya mewakili jamur yang berada pada keadaan tidak aktif, sedangkan koloni yang berasal dari miselium secara metabolik aktif pada saat pengambilan contoh tanah.